BANYUMAS, nubanyumas.com-Kaderisasi pengurus Nahdlatul Ulama (NU) khususnya di tingkat badan otonom seharusnya bisa berjalan sesuai dengan aturan organisasi yang berlaku.
Untuk itulah penyiapan kader berjenjang dari tingkat badan otonom IPNU-IPPNU hingga menjadi NU harus dipersiapkan.
Hal itu disampaikan Rois Syuriah MWC NU Pekuncen Habib Muhammad Al Habsyi.
“Kaderisasi harus jalan, kalau kinerjanya baik, cukup dua periode saja. Berikan kesempatan ke yang lain, persiapkan sehingga kaderisasi ini jalan.
Jangan sampai ada pengurus badan otonom punya ketua sama hingga lima periode,” jelasnya di hadapan jajaran pengurus syuriah dan tanfidziyah tingkat MWCNU dan ranting Pekuncen serta badan otonom NU Pekuncen saat penguatan kapasitas pengurus organisasi MWC NU Pekuncen di Gedung Pendidikan dan Serbaguna MWCNU Pekuncen Ahad 14 April 2024.
Menjadi pengurus NU itu harus ikhlas dan mau berkorban, kalau mau diakui menjadi santrinya Hadratusy Syaikh KH Hasyim Asy’ari.
Ia menekankan tujuan berkhidmat kepada NU paling tidak adalah memperjuangkan tiga tujuan organisasi yaitu memperjuangkan dakwah, sosial dan pendidikan.
“Jadi kalau ada pengurus NU malah mengkampanyekan sekolah selain LP Maarif atau milik NU, maka ini dipertanyakan.
Karena lembaga pendidikan NU ini adalah wakaf, amanat organisasi jadi harus dijaga bersama, kalau sampai bangkrut dosa semua,” tandasnya.
Selain pondok pesantren, lembaga pendidikan formal NU menjadi pilihan bagi anak warga NU yang tak ‘mondok’.
Dengan pendidikan formal milik NU, inilah aspek ajaran dan praktik kehidupan Aswaja An Nahdliyah dijaga dan dilestarikan bersama.
Terkait hal inilah Habib Muhammad yang juga berulangkali menjadi PCNU Banyumas ini untuk bersama-sama membesarkan lembaga pendidikan NU untuk kemaslahatan bersama.
“Jika lembaga pendidikan NU di suatu MWC itu besar, maka alangkah baiknya tentu NU nya juga makin besar termasuk dengan mudah membuat Gedung Serbaguna Pendidikan atau Gedung MWC NU,” tegasnya. ***