PEKUNCEN, NUBANYUMAS.com-Pandemi Covid-19 tak menyurutkan langkah warga Nahdliyin di wilayah pedesaan Kabupaten Banyumas untuk memperingati Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke -95. Mereka melakukan banyak cara untuk menolak lupa sejarah NU yang menjadikannya organisasi Islam yang menjunjung tinggi nasionalisme.
Sebagaimana di desa lain yang memasang bendera NU dan banom NU sepanjang jalan, di Desa Kranggan juga turut dipasang sejumlah banner di tempat-tempat strategis di desa perbatasan Banyumas Brebes tersebut. Pengurus NU Ranting Kranggan bersama Banomnya aktif memasang banner ucapan selamat Harlah.
“Jangan anggap remeh banner yang ada di desa. Karena melalui banner inilah, syiar dan ikhtiar menolak lupa terhadap sejarah NU harus terus disosialisasikan kepada warga, ” jelas Aminudin, Ketua Tanfidzyah NU Ranting Kranggan.
Berbeda dengan tahun sebelum pandemi mendera, saat ini peringatan Harlah NU juga dilaksanakan secara sederhana. Pengurus ranting bersama warga hanya mengikuti kegiatan doa bersama peringatan Harlah NU di tingkatan Majelis Wakil Cabang NU Pekuncen.
“Kami berharap dengan kondisi yang ada sekarang ini, tidak mengurangi semangat warga NU di tingkat ranting. Kalau tahun sebelum Covid memang ada acara khusus, namun karena sekarang pandemi kita menyesuaikan kondisi tanpa mengurangi rasa khidmat peringatan organisasi yang didirikan para wali ini, ” ujar Aminudin.
Personel Banser Ranting Kranggan yang juga anggota Bagana, Yusroni mengaku harus maklum dengan kondisi peringatan Harlah NU tahun ini. Terlebih lagi sejak akhir hingga awal tahun ini banyak ulama yang meninggal dunia.
“Terkait itulah, kami sebagai warga NU berharap setiap peringatan Harlah NU ini bisa menjadikan umat semakin dekat dengan ulama. Tentunya dengan semakin banyak bersilaturahmi dengan berbagai media sehingga kita tidak akan kepaten obor, ” jelasnya usai bersama personel Banser lain memasang banner di sejumlah tempat di Kranggan. (Susanto-)