Purwokerto, nubanyumas.com – Direktur Universitas Terbuka (UT) Purwokerto, Prasetyarti Utami, menegaskan bahwa UT memberikan akses pendidikan tinggi yang seluas-luasnya bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa terkendala batasan usia, tahun kelulusan, ruang, maupun waktu. Menurutnya, konsep pembelajaran yang fleksibel memungkinkan siapa pun untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi secara mandiri.
Pernyataan ini disampaikan dalam kegiatan Konsolidasi UT Purwokerto dengan Media bertema “UT dan Media dalam Satu Frekuensi Bersama Membangun Bangsa” yang digelar di Casa De Lani Resort & Convention, Baturraden, Kabupaten Banyumas, Sabtu (27/09/2025) kemarin.
“Siapa pun bisa kuliah di UT karena sifatnya terbuka, pembelajarannya fleksibel dan bisa dilakukan kapan saja, di mana saja tanpa dibatasi ruang dan waktu,” kata Prasetyarti Utami.
Fleksibilitas ini, lanjutnya, didukung penuh oleh ekosistem pembelajaran digital (digital learning ecosystem) yang telah dikembangkan UT sebagai pelopor pendidikan jarak jauh (PJJ) di Indonesia. Sistem ini mengintegrasikan seluruh layanan akademik secara daring, mulai dari proses registrasi, penyampaian materi kuliah, hingga pelaksanaan ujian akhir.
“Ekosistem digital ini membuat seluruh layanan pembelajaran di UT terintegrasi secara daring. Dengan begitu mahasiswa bisa belajar mandiri dan tetap mendapatkan mutu akademik yang terjamin,” jelasnya.
Prasetyarti menambahkan, komitmen UT untuk membuka akses pendidikan juga tercermin dari biaya kuliah yang sangat terjangkau. Dengan biaya mulai dari Rp 500 ribu, masyarakat lulusan SLTA sederajat sudah dapat mendaftar sebagai mahasiswa di perguruan tinggi negeri berstatus badan hukum (PTN-BH) ini.
“UT didirikan untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat. Kami menawarkan fleksibilitas, baik dengan sistem paket maupun non-paket semester,” ujarnya.
Saat ini, UT telah membuktikan keberhasilannya dengan melayani lebih dari 700 ribu mahasiswa aktif di seluruh Indonesia dan 6.000 mahasiswa lainnya yang tersebar di 50 negara. Khusus untuk UT Purwokerto, tercatat sekitar 35 ribu mahasiswa aktif, menempatkannya di posisi tiga besar UT daerah dengan jumlah mahasiswa terbanyak.
Dalam forum tersebut, Prasetyarti juga menekankan pentingnya peran media dalam menyosialisasikan model pendidikan UT kepada masyarakat luas. Menurutnya, sinergi antara perguruan tinggi dan media sangat krusial untuk membangun bangsa melalui penyebaran informasi yang edukatif.
“Kehadiran media sangat penting dalam mengenalkan UT kepada masyarakat. Harapan kami, melalui sinergi ini, UT Purwokerto semakin dikenal luas dan dapat memberi dampak nyata bagi masyarakat,” tutupnya.(*)