Ajibarang, nubanyumas.com-Tindakan perundungan (bullying) sampai saat ini masih sering terjadi dan dirasakan di lingkungan sekolah. Kondisi ini menginisiasi SMK Ma’arif NU 2 Ajibarang melakukan Seminar Anti Perundungan pada Sekolah di halaman sekolah setempat secara outdoor, Sabtu (28/9/2024).
Kepala SMK Ma’arif NU 2 Ajibarang, Zainudin, S.Pd., M.Si menyampaikan acara seminar ini sebagai ajang kampanye anti perundungan di sekolah. Kampanye ini dikreasikan dengan praktik projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) dan pemilihan ketua Osis.
“Acara ini sebagai bentuk kampanye anti perundungan dan kekerasan di sekolah. Melibatkan seluruh siswa dan guru serta mengundang narasumber dari akademisi dan praktisi,” jelasnya.
Zainudin menjelaskan, kampanye ini sekaligus dikreasikan dengan implementasi P5 di sekolah. Siswa perlu mendapatkan pengetahuan dan informasi yang memadai tentang bahaya perundungan di sekolah.
“Melalui seminar ini, sekolah mengajak kepada warga sekolah untuk saling menjaga dan melindungi satu sama lain. Memberikan suasana belajar yang aman dan nyaman bagi semua,” terangnya.
Narasumber, Musmuallim mengutip kata Mendikbudristek memaparkan bahwa dunia pendidikan Indonesia mengalami tantangan besar dengan adanya tiga dosa besar di dunia pendidikan, yaitu perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi.
Menurutnya, pada satuan pendidikan masih sering dirasakan terjadi tindakan bullying antar siswa dengan siswa. Sehingga kampanye anti bullying di sekolah perlu terus dilakukan sebagai bentuk preventif dari tantangan dosa besar pendidikan.
“Kampanye ini sebagai bentuk edukasi dan literasi dasar tentang prevensi anti perundungan dan kekerasan bagi siswa. Memberikan ruang ekspresi belajar yang lebih ramah dan bersahabat bagi siswa di sekolah,” pungkasnya.
