Banyumas, nubanyumas.com – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah menggelar Bahtsul Masail Diniyah di Pondok Pesantren Attaujieh Al Islamy, Leler, Banyumas, Sabtu, 20 September 2025. Kegiatan ini dilaksanakan bertepatan dengan peringatan haul ke-32 KH. Hisyam Zuhdie sekaligus rangkaian harlah Attaujieh Al Islamy ke-112.
Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU Banyumas, Ahmad Hadidul Fahmi atau yang akrab disapa Gus Fahmi, menjelaskan bahwa Bahtsul Masail ini menjadi salah satu rangkaian utama peringatan haul dan harlah pondok. “Kehadiran ulama se-Jawa Tengah untuk membahas berbagai persoalan keagamaan menambah khidmat acara haul KH. Hisyam Zuhdie dan sekaligus menguatkan tradisi keilmuan yang menjadi ciri khas pesantren,” katanya.
Menurut Gus Fahmi, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk menegaskan peran pesantren dalam merespons problematika masyarakat dengan landasan fikih. “Bahtsul Masail bukan hanya forum ilmiah, tetapi juga bentuk pengabdian ulama dalam memberi jawaban atas tantangan zaman,” lanjutnya.
Ketua PCNU Banyumas, KH. Imam Hidayat, menyambut baik dan mendukung kegiatan tersebut. Ia berharap pelaksanaan Bahtsul Masail membawa keberkahan bagi pesantren dan masyarakat Banyumas secara umum. “PCNU sudah rapat koordinasi dengan perwakilan pondok dan LBM. Kami undang juga perwakilan pesantren dan MWC se-Banyumas. Semoga acara berjalan lancar,” harapnya.
Selain Bahtsul Masail, rangkaian acara haul dan harlah juga diisi khitanan massal, Attaujieh Bershalawat bersama Gus Nezar Ali, hingga pengajian umum bersama KH. Musthofa Aqil Siradj dari Cirebon. Rangkaian kegiatan berlangsung sejak 19 hingga 21 September 2025 dan dihadiri ribuan jamaah dari berbagai daerah.
“Haul dan harlah ini menjadi momen kebersamaan. Bukan hanya untuk mengenang KH. Hisyam Zuhdie dan para masyayikh, tetapi juga untuk meneguhkan semangat keberkahan pondok yang telah berusia lebih dari seabad. Harapan kami, tradisi keilmuan dan pengabdian yang diwariskan para kiai terus hidup dan memberi manfaat bagi umat,” pungkas Gus Fahmi yang juga Dewan Pengasuh Ponpes Attaujieh.
Penulis: Kifayatul Ahyar