Anwar Aziz, kader PMII dari Purwokerto siap adu ide dan gagasan pada Kongres Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) tahun ini. Berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Secara teknis, pelaksanaan kongres tahun ini dibuat sistem zonasi, mengingat situasi pandemi sedangkan reorganisasi harus tetap dilakukan.
Selain itu, kandidat ketua umum sebanyak 16 calon menjadi sejarah calon terbanyak dari kongres kongres sebelumnya. Salah satu yang menarik dari kongres kali ini selain dengan banyaknya kandidat, juga adanya perang ide dan gagasan yang mereka bawa untuk PMII ke depan. Sahabat Anwar Aziz salah satunya, calon ketua umum PB PMII yang berasal dari Cabang Purwokerto.
Dengan menggagas arah baru gerakan PMII, ia membuktikan bahwa proses rekrutmen kepemimpinan PMII di level nasional ini tidak hanya dimaknai sebagai kepentingan politis, namun juga ide ide yang realistis.
“Bahwa Calon Ketua se tingkat PB bukan hanya jualan wacana dan janji manis, tetapi real gagasan untuk PMII ke depan,” ujarnya.
Dengan visi ‘Mewujudkan Trilogi Development (Human Resources, Technologi, Institution) di tubuh PMII Berlandaskan Aswaja ia ingin membuktikan bahwa sudah saatnya PMII bergerak ke arah yang relevan sesuai kebutuhan kader dan perkembangan zaman.
Salah satu bukti konkret, ia menuangkan ide dan gagasannya dalam bentuk buku, yang nantinya akan di distribusi kan ke seluruh kader PMII di Nusantara. Dengan judul ‘Arah Baru PMII ; Ideologi, Gerakan, Quo Vadis’. Isi dari buku tersebut mengajak kita untuk melihat, membaca dan menganalisa gerakan PMII yang relevan untuk masa kini dan yang akan datang.
“Kita tidak bisa menutup mata pada perubahan, maka kita musti ada pembaharuan sikap dan keputusan”, ungkapnya.
Ia menilai gerakan PMII kini harus relevan dengan situasi dan kondisi yang ada, tidak melulu gerakan politik yang klasik.
“Zaman sudah berubah, kader PMII jangan menjadi pemutakhir paradigma kolot yang tak lagi punya relevansi”, tutupnya.
Penulis : Fahrul Rozak
Editor : Kifayatul Ahyar
PMII #B16THINK