Dunia diwarnai oleh para pemuda dengan segala dialektikanya. Mereka adalah kelompok penting yang mewarnai kehidupan dunia yang dinamis dan berputar bergerak berproses menuju sebuah kemajuan. Para pemuda di seluruh dunia memainkan peran yang sangat penting dan signifikan. Seringkali mereka, para pemuda, menjadi motor penggerak dalam sejarah berdirinya sebuah negara.
Semangat idealisme, keberanian, dan penolakan terhadap status quo yang melekat pada diri kaum muda, menjadi katalisator perubahan besar. Secara umum, dapat digambarkan bahwa mereka, para pemuda, merupakan elemen dinamis dan krusial dalam sejarah pembentukan peradaban dunia. Energi yang mereka miliki, serta idealisme dan keberanian yang selalu segar dari para pemuda, kerap memicu perubahan besar yang mengarah pada terbentuknya sebuah peradaban baru. Peradaban berupa kemerdekaan, kedaulatan, bahkan menjadi pembentuk identitas sebuah bangsa.
Mereka, para pemuda, seringkali menjadi kelompok pertama yang mengembangkan kesadaran nasional akan cita-cita pembentukan sebuah negara. Mereka memiliki idealisme yang kuat dan tidak atau belum terbebani oleh kepentingan-kepentingan generasi sebelumnya. Mereka terbukti mampu membentuk kelompok-kelompok dari kaumnya, untuk segera menggalang kekuatan dan merancang gerakan-gerakan perjuangan versi mereka.
Baca Juga : Sambut Harlah Ke-91, Ansor Banyumas Gelar Ziarah dan Sowan Masyayikh
Mereka, kaum pemuda, adalah kumpulan para pemikir dan inisiator penyebaran ideologi. Para pemuda berperan penting dalam penyebaran ideologi nasionalisme, demokrasi, dan bahkan ajaran agama yang dengan cepat akan menyebar dan memperoleh dukungan.
Sejarah dunia telah banyak mencatat peran besar para pemuda dalam perjuangan sebuah bangsa, bahkan hingga terbentuknya sebuah komunitas yang kemudian berdaulat menjadi sebuah negara. Dalam sejarah dunia, kita telah mencatat Founding Fathers berdirinya negara Amerika Serikat. Sebut saja Alexander Hamilton, James Madison, dan Thomas Jefferson yang merupakan sekumpulan pemuda revolusioner penggagas kemerdekaan atau berdirinya Amerika Serikat.
Kita juga mengenal nama seorang pemuda bernama Fidel Castro dan Che Guevara, yang merupakan pemuda-pemuda revolusioner pemimpin revolusi di negara Kuba. Di Italia, kita melihat gerakan revolusioner dari seorang Giuseppe Mazzini yang dapat menyatukan seluruh penduduk Italia melalui gerakan Risorgimento.
Dari daratan Afrika, kita mengenal nama Nelson Mandela, yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di dalam penjara namun tetap gigih memperjuangkan kebebasan dari segala penindasan. Di Mesir, kita mengenal nama Gamal Abdel Nasser yang merupakan pemuda pemimpin revolusi Mesir dan menjadi tokoh utama dalam gerakan Pan-Arabisme.
Sejarah juga mencatat seorang pemuda bernama Mahatma Gandhi, yang awalnya adalah penggerak gerakan diskriminasi di Afrika Selatan yang kemudian memimpin aksi kemerdekaan India.
Dari dalam negeri Indonesia, kita mengenal banyak nama pemuda yang kiprahnya dalam perjalanan sejarah Indonesia sangat diperhitungkan dan bahkan menjadi Founding Fathers berdirinya negara Indonesia. Sebut saja nama-nama pemuda seperti Soekarno, Hatta, Sutan Sjahrir, Soegondo Djojopoespito, Mohammad Yamin, Wage Rudolf Supratman, Abdul Wahid Hasyim, dan sederetan nama pemuda lainnya.
Sejarah Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor)
Gerakan Pemuda Ansor yang kemudian disingkat GP Ansor, merupakan sebuah badan otonom di dalam sebuah perkumpulan besar dan terbesar di Indonesia yakni Jam’iyyah Nahdlatul Ulama. Gerakan pemuda ini telah beberapa kali berganti nama sebelum kemudian mengukuhkan namanya menjadi GP Ansor yang tetap eksis hingga saat ini.
GP Ansor dikukuhkan dalam Muktamar NU ke-9 di Banyuwangi pada tanggal 24 April 1934. Dahulu, organisasi kepemudaan di dalam Jam’iyyah Nahdlatul Ulama ini bernama Persatuan Pemuda NU (PPNU), yang kemudian berganti menjadi Pemuda NU (PNU), lalu bernama Anshoru Nahdlatul Oelama (ANO) hingga kemudian bernama Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor).
Sejak berdirinya, GP Ansor telah banyak menunjukkan kiprahnya yang ternilai signifikan dalam berbagai ruang kehidupan bangsa dan negara Indonesia, sejak sebelum kemerdekaan hingga saat ini. Sebelum kemerdekaan Indonesia, GP Ansor turut aktif dalam upaya-upaya merebut kemerdekaan. Gerakan mereka melalui Laskar Hizbullah dan Kepanduan Ansor tercatat rigit dalam perjalanan sejarah kemerdekaan Indonesia.
Setelah kemerdekaan Indonesia, GP Ansor semakin menguatkan komitmennya dalam turut serta mempertahankan kemerdekaan serta mengisi proses pembangunan dalam berbagai sendi pembangunan. GP Ansor menunjukkan komitmen yang kuat dalam mempertahankan ideologi Pancasila dan berpegang pada UUD 1945.
Kiprah besar GP Ansor dalam perjalanan sejarah Indonesia tak dapat dipungkiri, bahkan tidak dapat dihapus dalam tinta sejarah bangsa Indonesia. GP Ansor telah mencatatkan banyak nama dari kalangan mereka dalam perjalanan bangsa Indonesia. Kita mengenal nama KH. Wahid Hasyim yang pernah memimpin GP Ansor sebagai seorang pejuang yang mengawal terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kiprahnya dalam BPUPKI hingga perumusan dasar negara serta Pancasila tak dapat dihilangkan dalam catatan sejarah Indonesia. Nama lainnya yang tercatat dalam catatan sejarah Indonesia adalah KH. Saifudin Zuhri. Seorang pemuda dari Banyumas yang tercatat sebagai Ketua Umum GP Ansor periode 1955-1964 ini ikut berperan dalam perjuangan fisik merebut kemerdekaan, hingga akhirnya tetap berkiprah dalam proses pembangunan negara menjadi Menteri Agama pada masa Presiden Soekarno. Masih dari jajaran Ketua Umum GP Ansor, kita mengenal nama Yaqut Cholil Qoumas yang pernah memimpin GP Ansor sejak 2016-2024 yang selanjutnya turut menguatkan komitmen kebangsaan GP Ansor dalam pengabdian sebagai Menteri Agama Republik Indonesia. Serta banyak nama lainnya yang turut berjuang untuk bangsa Indonesia dari kumpulan pemuda Nahdlatul Ulama bernama GP Ansor ini.
Baca Juga : GP Ansor Akan Kukuhkan 100 Ribu Banser Patriot Ketahanan Pangan di GOR Satria Purwokerto
Harlah 91 GP Ansor
Momen peringatan Hari Lahir Gerakan Pemuda Ansor ke-91 tahun 2025, seyogyanya dapat menjadi momentum penting bagi GP Ansor. Perayaan Harlah diharapkan tidak saja menjadi seremonial semata, namun dapat menjadi titik langkah besar menuju gerakan kepemudaan yang lebih menunjukkan jatidirinya sebagai garda terdepan pengawal NKRI.
Hari Lahir Gerakan Pemuda Ansor ke-91 tahun 2025, dapat menjadi sebuah momentum refleksi sejarah, konsolidasi organisasi yang di dalamnya dapat merumuskan aksi strategis yang dijalankan melalui kontribusi nyata serta meneguhkan kembali komitmen kebangsaan.
Salah satu rangkaian acara peringatan HARLAH GP Ansor ke-91 tahun 2025 adalah Pengukuhan Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) Patriot Ketahanan Pangan, yang akan dilaksanakan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada tanggal 24 April 2025. Momen tersebut bukan sekedar momen seremonial belaka, karena pemilihan tempat pengukuhan para “patriot” tersebut di Kabupaten Banyumas merupakan suatu hal yang bisa dibilang “bukan kebetulan”.
Bukanlah sebuah kebetulan jika kemudian tempat pengukuhan “patriot” ketahanan pangan tersebut ditempatkan di Kabupaten Banyumas. Kabupaten Banyumas memang dikenal sebagai Kota SATRIA (Sopan, Andarbeni, Transparan, Integritas, dan Adil). Slogan SATRIA tersebut memang sebuah “Jarwa Dhosok” atau “Kerata Basa”, namun dalam kenyataannya pun memang demikian adanya bahwa Kabupaten Banyumas memang dikenal telah melahirkan banyak “KSATRIA/PATRIOT”. Cerminan jiwa PATRIOT/SATRIA dari pendiri Kabupaten Banyumas yakni Raden Joko Kahiman, terlihat pada keturunannya yakni Raden Margono Djojohadikusumo yang selanjutnya tradisi “PATRIOT” tersebut diteruskan oleh sang cucu yakni Prabowo Subianto yang menjadi Presiden Republik Indonesia.
Tema “Satu Barisan Membangun Negeri” sangatlah menjadi harapan besar bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena di dalamnya terdapat komitmen persatuan serta komitmen berkontribusi dalam membangun bangsa. Tema yang sangat revolusioner khas pemuda, yang sejak dahulu memang berperan sebagai agen perubahan dalam linimasa sejarah dunia.
Selamat Hari Lahir Gerakan Pemuda Ansor ke-91, jadilah garda terdepan dalam propaganda idealisme khas pemuda yang mewarnai Indonesia hingga menginspirasi dunia. Bawalah misi persatuan dalam setiap gerak langkahmu mewarnai kehidupan dunia.
Sayyidati Tsurayya Ibtisam (Rayya Ibtisam)
Siswi Kelas X SAINS MAN 2 Banyumas