Keutamaan Puasa Senin Kamis
Ibadah sunah puasa Senin Kamis sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Puasa Senin Kamis memiliki banyak keutamaan, salah satunya karena hari Senin dan Kamis merupakan hari dibukanya pintu surga. Selain itu juga hari senin merupakan hari dimana Nabi Muhammad SAW dilahirkan dan hari diterimanya wahyu kenabian.
Berikut adalah empat keutamaan puasa Senin Kamis :
1. Hari Lahir dan Wafat Nabi
Hari senin dan kamis adalah hari kelahiran Nabi dan wafatnya Nabi Muhammad SAW. Imam Muslim meriwayatkan dalam kitabnya (1162) bahwa “Nabi ditanya soal puasa hari Senin, beliau menjawab pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku.”
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ: ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
Wa suila ‘an shoumi yaumil itsnaini, qola : dzalika yaumu wulidtu fii hi, wa yaumu bu’itstu, au unzila ‘alayya fii hi
Safyurrahman Al-Mubarakfuri dalam kitab Rahiq Al-Makhtum menulis Nabi Muhammad lahir pada hari Senin, tanggal 9 Rabiul Awal dan Nabi Muhammad Wafat pada hari Senin 12 Rabiul Awal, seperti analisis oleh Muhammad bin Sulaiman al-Manshurfuri dan seorang astrolog (ahli ilmu falak) bernama Mahmud Pasha.
2. Hari dibukanya Pintu Surga.
Pada hari Senin dan Kamis pintu-pintu surga dibuka oleh Allah SWT. Mengutip riwayat Imam Muslim dalam hadisnya (4652) bahwa Nabi Muhammad Bersabda, “Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan.”
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ
Tuftahu abwabul jannati yaumal itsnaini wayaumal khomisi, fa yughfaru lukulli ‘abdin laa yusyriku billahi syaian illa rojulan kanat bainahu wabaina akhihi syakhna u
Baca Juga : Lafal Niat Puasa Senin Kamis
3. Hari Penyerahan Amal Manusia
Pada suatu ketika Usamah bin Zaid bersama budaknya pergi ke gunung Al-Qura. Usamah yang sudah sepuh saat itu sedang berpuasa. Karena penasaran budaknya lalu bertanya “Mengapa engkau berpuasa Senin-Kamis padahal engkau sudah lanjut usia?”
“Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW berpuasa pada hari Senin dan Kamis. dan Sesungguhnya amalan para hamba disampaikan pada hari Senin dan Kamis.” jawab Usamah.
Imam Tirmidzi dalam hadisnya berkata bahwa amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa.
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Tu’rodlul a’malu yaumal itsnaini wal khomisi fa ahibbu an yu’rodlu ‘amalii wa ana shooimun
4. Puasa yang Selalu dilakukan oleh Nabi
Imam Tirmidzi dan Ahmad meriwayatkan dalam hadisnya saat Siti Aisyah radiallahu ‘anha pernah berkata, Nabi Muhammad Saw selalu menjaga puasa Senin dan Kamis.
كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَتَحَرَّى صَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيس
Kaanan nabiyyu SAW yataharroo shoumal itsnaini wal khomisi.